Sebanyak 55 anak yatim binaan Yatim Mandiri beruntung bisa belajar langsung dengan Rektor Universitas Airlangga, Prof Muhammad Nasih, 21/12...
Sebanyak 55 anak yatim binaan Yatim Mandiri beruntung bisa belajar langsung dengan Rektor Universitas Airlangga, Prof Muhammad Nasih, 21/12/2015, di Student Centre Kampus C, kawasan Mulyosari, Surabaya. Mereka adalah para peserta Super Leader Camp Yatim Mandiri yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur.
Banyak sekali nasehat dan motivasi yang disuntikkan Prof Nasih buat para peserta. Diantaranya, tak boleh patah semangat untuk terus meniti jalan hidup, apapun kondisi yang dihadapi. “Saya bukan berasal dari keluarga mampu. Hidup kami pas-pasan. Tapi justru hal itu yang mendorong untuk bisa merubah keadaan. Kuncinya tentu niat kuat untuk meraih apa yang kita harapkan,” ujar lelaki energik asal Gresik ini.
Lebih jauh, Prof Nasih juga meminta para peserta, setelah berupaya maksimal, juga mendekat kepada Yang Maha Kuasa. “Semua jadi mungkin bila Allah yang menghendaki terjadi. Tak ada yang tak mungkin bagi Allah”, tegas mantan aktivis Masjid Kampus Unair ini.
Prof Nasih lalu menceritakan perjalanan hidupnya dari mahasiswa hingga menjadi rektor. “Dulu saya ingin jadi dokter. Tapi ternyata tidak diterima waktu ikut tes. Akhirnya malah masuk Fakultas Ekonomi. Bahkan tidak punya bayangan mau jadi apa. Tapi Allah ternyata punya rencanya lain. Di Unair sejak lama ada anggapan yang jadi rektor harus dari Fakultas Kedokteran.
Saya yang dari Fakultas Ekonomi sama sekali tak berpikir memimpin kampus ini. Tapi ternyata Allah menentukan lain. Saya malah menjadi rektor”, ceritanya.
Menurutnya, itu bukti sekali lagi, bahwa apa saja bisa terjadi bila memang kita yakin sepenuh hati.
Para peserta yang rata-rata usia SMU antusias menyimak kegiatan ini. Karina Mediana, wakil dari Surabaya, mengaku bisa belajar banyak dari nasehat Prof. Nasih. “Saya akan ingat, bahwa kalau kita punya kekurangan, seperti kurang mampu secara ekonomi, harus punya semangat ganda untuk menutupinya.
Semangatnya harus dobel. Pokoknya gak boleh nyerah,” ujar siswa SMA 9 Surabaya ini bersemangat.
Sementara itu, Muhammad Hasyim, pengurus Yatim Mandiri, berharap melalui kegiatan ini para peserta lebih punya keyakinan bahwa kesempatan sukses di masa depan sangat terbuka lebar.
“Anak-anak tak boleh terbelenggu dengan image sebagai yatim. Tapi justru dengan taqdir seperti itu, harus lebih terpacu”, ungkapnya.
Setelah sesi succes story, kegiatan dilanjutkan dengan mengenal lebih dekat lingkungan kampus Unair. Juga dipaparkan tips dan trik sukses masuk Unair oleh beberapa mahasiswa Unair.
Selanjutnya, para peserta berangkat menuju arena outbond yang akan digelar di Coban Rondo, Malang selama 3 hari, 22-25/12/2015.