Ujian nasional SMP memang hanya berlangsung empat hari. Namun, persiapannya tidak sesingkat itu. Persiapan sudah dilakukan cukup lama. ...
Ujian nasional SMP memang hanya berlangsung empat hari. Namun, persiapannya tidak sesingkat itu. Persiapan sudah dilakukan cukup lama. Bahkan, ada yang dilakukan sejak anak baru menginjakkan kaki di kelas VII. Sejumlah program andalan pun dicetuskan.
SMP AL Falah Assalam, misalnya. Salah satu sekolah yang nilai rata-rata ujian nasionalnya tahun lalu masuk kategori lima terbaik se-Sidoarjo itu sudah menyusun dan menjalankan program untuk menjaga mutu. Sasaran program itu bukan hanya siswa, namun juga para guru dan wali murid.
Bagi siswa, ada tiga asumsi yang dibangun dalam pembuatan program. Yakni, siswa keterampilan belajar masih kurang, motivasi belajar siswa rendah, dan kemampuan dasar siswa lemah. ”Nah, kami coba terapkan program untuk mengatasi masalah dari setiap asumsi itu,” jelas Kepala SMP Al Falah Assalam Herry Supriyanto kemarin (29/4).
Untuk meningkatkan keterampilan belajar, dibuat program bernama Superclass Training. Program itu diberlakukan sejak siswa duduk di kelas VII. Kegiatannya meliputi beberapa pelatihan. Di antaranya, speed reading atau membaca cepat dan paham, mind mapping atau pemetaan pemikiran dengan menulisnya secara kreatif, serta super memory system atau menghafal secara kreatif. ”Ini sangat berfungsi saat UN,” kata Herry. Potensi siswa juga digali sesuai dengan memanfaatkan pemetaan karakteristik belajar siswa yang dilakukan sekolah sebelumnya.
Misalnya, metode belajar yang cenderung ke arah visual (penglihatan), auditorial (pendengaran), kinestetik (gerakan), atau anak dengan kecerdasan majemuk. ”Selanjutnya, setiap siswa diharuskan menuliskan target nilai yang diinginkan, lalu memvisualisasikannya,” ungkap pria kelahiran Madiun, 28 Februari 1976, itu. Untuk menyelesaikan asumsi kedua, yaitu motivasi belajar yang rendah, sekolah mengadakan program Achievement Motivation Training (AMT). Yakni, siswa dilatih berjuang menaklukkan tantangan untuk mendapatkan pengalaman sukses. ”Misalnya, kami berikan pengalaman sukses saat mereka bisa menaklukkan arung jeram,” ucap Herry.
Terkait dengan asumsi kemampuan dasar siswa yang lemah, siswa diajak mengikuti tes diagnostic dan uji kompetensi yang diselenggarakan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) se-Indonesia. Selain itu, siswa diimbau mengikuti tryout internal dan eksternal dari musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS), subrayon, penerbit buku, lembaga bimbingan belajar, hingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo. Dari hasil yang dicapai, disiapkan program bimbingan. Sebelumnya, siswa dibagi menjadi tiga kelompok berdasar kemampuan. Yakni, kelompok siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan spesifik dan saling berkompetisi. ”Mereka harus saling berkompetisi agar bisa masuk ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap Herry.
Lantas, program apa yang disiapkan untuk guru? ”Mereka diberi kesempatan mengikuti pelatihan profesi dan mapel,” ujar Herry. Guru UN yang berprestasi membuat siswa mendapatkan nilai terbaik juga akan mendapat reward dari sekolah. Sekolah pun bersinergi dengan wali murid dalam bentuk pertemuan formal maupun informal. Saat itu, orang tua menerima makalah berisi beberapa informasi penting. Misalnya, kilas balik kesuksesan UN tahun sebelumnya. ”Tak lupa, doa dan amalan baik selalu dilakukan,” tutur Herry. Kemarin (29/4), misalnya. Sebanyak 80 siswa yang mengikuti UNBK pada Selasa (2/5) menggelar doa bersama guru dan orang tua. SMP Yos Sudarso Sidoarjo yang tahun lalu juga masuk lima besar peraih nilai terbaik se-Sidoarjo pun menyiapkan beberapa program untuk meningkatkan mutu dan menjaga prestasi. Di antaranya, program belajar tambahan setelah ujian praktik dan ujian sekolah.
”Akhir Maret lalu semua ujian selesai. Tapi, anak-anak ini tetap masuk ke sekolah untuk mengikuti program tersebut,” jelas Kepala SMP Yos Sudarso Anwari. Program belajar tambahan itu berlangsung setiap hari pada pukul 07.00 hingga 09.30. Dalam sehari, ada dua mapel yang diajarkan. ”Banyak latihan soal-soal tahun lalu. Setiap Jumat, kami gelar istighotsah,” kata Anwari. Kemarin, setelah belajar, mereka mengadakan acara doa bersama
Sumber : Jawapos
Untuk meningkatkan keterampilan belajar, dibuat program bernama Superclass Training. Program itu diberlakukan sejak siswa duduk di kelas VII. Kegiatannya meliputi beberapa pelatihan. Di antaranya, speed reading atau membaca cepat dan paham, mind mapping atau pemetaan pemikiran dengan menulisnya secara kreatif, serta super memory system atau menghafal secara kreatif. ”Ini sangat berfungsi saat UN,” kata Herry. Potensi siswa juga digali sesuai dengan memanfaatkan pemetaan karakteristik belajar siswa yang dilakukan sekolah sebelumnya.
Misalnya, metode belajar yang cenderung ke arah visual (penglihatan), auditorial (pendengaran), kinestetik (gerakan), atau anak dengan kecerdasan majemuk. ”Selanjutnya, setiap siswa diharuskan menuliskan target nilai yang diinginkan, lalu memvisualisasikannya,” ungkap pria kelahiran Madiun, 28 Februari 1976, itu. Untuk menyelesaikan asumsi kedua, yaitu motivasi belajar yang rendah, sekolah mengadakan program Achievement Motivation Training (AMT). Yakni, siswa dilatih berjuang menaklukkan tantangan untuk mendapatkan pengalaman sukses. ”Misalnya, kami berikan pengalaman sukses saat mereka bisa menaklukkan arung jeram,” ucap Herry.
Terkait dengan asumsi kemampuan dasar siswa yang lemah, siswa diajak mengikuti tes diagnostic dan uji kompetensi yang diselenggarakan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) se-Indonesia. Selain itu, siswa diimbau mengikuti tryout internal dan eksternal dari musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS), subrayon, penerbit buku, lembaga bimbingan belajar, hingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo. Dari hasil yang dicapai, disiapkan program bimbingan. Sebelumnya, siswa dibagi menjadi tiga kelompok berdasar kemampuan. Yakni, kelompok siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan spesifik dan saling berkompetisi. ”Mereka harus saling berkompetisi agar bisa masuk ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap Herry.
Lantas, program apa yang disiapkan untuk guru? ”Mereka diberi kesempatan mengikuti pelatihan profesi dan mapel,” ujar Herry. Guru UN yang berprestasi membuat siswa mendapatkan nilai terbaik juga akan mendapat reward dari sekolah. Sekolah pun bersinergi dengan wali murid dalam bentuk pertemuan formal maupun informal. Saat itu, orang tua menerima makalah berisi beberapa informasi penting. Misalnya, kilas balik kesuksesan UN tahun sebelumnya. ”Tak lupa, doa dan amalan baik selalu dilakukan,” tutur Herry. Kemarin (29/4), misalnya. Sebanyak 80 siswa yang mengikuti UNBK pada Selasa (2/5) menggelar doa bersama guru dan orang tua. SMP Yos Sudarso Sidoarjo yang tahun lalu juga masuk lima besar peraih nilai terbaik se-Sidoarjo pun menyiapkan beberapa program untuk meningkatkan mutu dan menjaga prestasi. Di antaranya, program belajar tambahan setelah ujian praktik dan ujian sekolah.
”Akhir Maret lalu semua ujian selesai. Tapi, anak-anak ini tetap masuk ke sekolah untuk mengikuti program tersebut,” jelas Kepala SMP Yos Sudarso Anwari. Program belajar tambahan itu berlangsung setiap hari pada pukul 07.00 hingga 09.30. Dalam sehari, ada dua mapel yang diajarkan. ”Banyak latihan soal-soal tahun lalu. Setiap Jumat, kami gelar istighotsah,” kata Anwari. Kemarin, setelah belajar, mereka mengadakan acara doa bersama
Sumber : Jawapos